Minggu, 13 Februari 2011

Jajanan Sehat untuk Anak

Pelajari cara memilih jajanan sehat untuk si Buah Hati.
Foto: iStockPhoto
Anak yang suka jajan belum tentu tumbuh menjadi anak yang tidak sehat. Semua tergantung cara kita mengatur pola jajannya. Walaupun memanng tak bisa dipungkiri, akibat terlalu suka jajan, anak menjadi lupa atau enggan makan masakan olahan rumah. Ini tentu membuat kita sebagai orangtua khawatir. Belum lagi kabar di luar sana yanng mengatakan banyak jajanan yang tidak sehat, tidak bersih, dan membahayakan kesehatan.
Tapi menurut Dr. Johanes C.Chandrawinata, MND. Sp.GK., dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Melinda, Bandung, bagi anak yang aktif, jajan adalah cara memenuhi kebutuhan gizi yang mereka rasa kurang. Johanes menyontohkan anak batita kurang tertarik duduk manis di meja makan dan menghabiskan makanan rumah. Akibatnya, kebutuhan gizi mereka kurang terpenuhi. Dan salah satu cara alamiah mengatasinya adalah dengan jajan.
Meski begitu, Johanes mengingatkan, agar orangtua tetap mengajarkan anak pola makan dan jajan yang sehat. Jangan sampai, kegemaran jajan justru membuat anak terbiasa dengan pola makan serampangan. Itu sebabnya, jajan atau camilan sebaiknya diberikan pada waktu tertentu yang akan dibahas langsung oleh Dr. Johanes berikut:
DON'TS
Mengandalkan jajanan tinggi kalori sebagai pengganti makan utama. Misalnya, kue-kue manis basah, donat, kentang goreng, popcorn. Jika ini dikonsumsi dekat dengan waktu makan, anak akan tidak berselera karena masih merasa kenyang. Selain tinggi kalori, jenis jajanan ini kurang bergizi karena hanya mengandung karbohidrat (tepung dan gula), garam, tinggi lemak, cukup protein.
Kandungan vitamin dan mineralnya pun sangat sedikit. Jadi, jangan anggap sepele ketika anak kita menolak makanan rumah dengan alasan sudah makan donat atau kue-kue lainnya.
Alternatif pengganti : Roti pisang, roti pisang cokelat, atau pizza kecil yang diberi saus tomat, potongan telur rebus atau tumis daging cincang. Tambahkan parutan wortel dan sayuran.
Membolehkan anak memilih jajanan berkadar garam tinggi. Misalnya, keripik dan penganan renyah lainnya. Asupan garam berlebihan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit janutng dan pembuluh darah.
Alternatif pengganti : Kismis atau buah kering lainnya, tempatkan dalam wadah kecil yang menarik. Buah kering dapat menjadi alternatif, jika anak jarang makan buah segar. Namun, buah segar pilihan yang terbaik.
Menganggap minuman sari buah tidak berbahaya. Warnanya yang cerah; merah, hijau, kuning, sangat menarik perhatian anak-anak. Minuman manis dan bersoda tetap harus dibatasi asupannya, meski hanya segelas kecil atau setengah plastik. Sejumlah penelitian menyebutkan, minuman bergula dan bersoda diduga meningkatkan angka kejadian karies atau gigi berlubang.
Alternatif pengganti : Yogurt rendah lemak yang dicampur dengan potongan buah. Selain tampilannya jadi tambah menarik, kadar vitaminnya juga semakin tinggi.
DOS:
Atur waktu jajan. Anak yang terlalu banyak jajan bisa mengalami kegemukan. Kegemukan pada anak dapat berlanjut hingga dewasa dan menimbulkan berbagai penyakit seperti diabetes, darah tinggi, serta gangguan pertumbuhan.
Yang paling bijak, izinkan anak jajan hanya pada waktu-waktu tertentu. Yaitu, di sela-sela waktu makan utama atau 2-3 jam setelahnya. Perhatikan porsinya juga agar tak merusak pola makan utama. Jika anak dibiarkan terus jajan yang manis-manis, giginya akan rusak.
Waspadai pengawet dan pewarna. Jajanan yang dibuat oleh merek terkemuka umumnya menggunakan bahan pewarna dan pengawet khusus makanan sehingga aman dikonsumsi. Yang harus diperhatikan adalah bila anak jajan di pusat keramaian. Hindari makanan berwarna aneh, seperti merah muda, hijau terang, merah tua, biru, ungu, dan warna-warna terang lain. Serta yang terasa agak pahit di lidah.
Bahan pengawet terlarang seperti formalin agak sulit dinilai dengan mata atau lidah, sehingga harus waspada bila membeli jajanan yang normalnya mudah basi tapi tampak selalu awet.
Beli sesuai kebutuhan. Saat ini, pusat-pusat jajanan banyak menawarkan paket hemat. Kita bisa mendapat porsi yang banyak dengan hanya menambah sedikit uang. Kalori yang dikonsumsi tentunya jadi meningkat. Sayangnya, kalori ini berasal dari lemak seperti kentang goreng, ayam goreng, burger, dan minuman ringan, atau teh manis.
Hindari ini dengan membeli sesuai kebutuhan. Jangan tergoda membeli pake hemat padahal porsinya terlalu besar. Orangtua wajib mengajar anak makan secukupnya. (Dr. Johanes C.Chandrawinata, MND, Sp.GK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar