VIVAnews - Teh telah dikenal sejak 2.732 SM di China. Meski berasal dari Negeri Tirai Bambu, tradisi minum teh tak hanya ada di Asia saja, tetapi juga di negara Eropa. Salah satunya Inggris, negara kerajaan ini memiliki tradisi minum teh yang dikenal dengan nama tea timeatau afternoon tea.
Budaya tea time juga memiliki cerita sejarah yang menarik untuk dikupas. Dimulai dari tahun masuknya ke Inggris, jenis teh pertama yang dikenal, hingga mengapa budaya tea timesangat erat hubungannya dengan kerajaan Inggris. Yuk, ikuti perjalanannya!
1662
Teh pertama kali masuk ke Inggris dibawa oleh istri seorang Portugis, Charles II yang bernama Catehrine of Braganza. Wanita bangsawan ini mulai menjamu para tamu-tamunya dengan teh. Aromanya yang khas dan rasanya yang ringan membuat teh banyak digemari. Bahkan teh kini telah menjadi bagian budaya dalam kehidupan masyarakat Inggris
Teh pertama kali masuk ke Inggris dibawa oleh istri seorang Portugis, Charles II yang bernama Catehrine of Braganza. Wanita bangsawan ini mulai menjamu para tamu-tamunya dengan teh. Aromanya yang khas dan rasanya yang ringan membuat teh banyak digemari. Bahkan teh kini telah menjadi bagian budaya dalam kehidupan masyarakat Inggris
1706
Melalui tokonya Tom’s Coffe House di London, Thomas Twining mulai memperkenalkan teh melalui minuman yang ia jual. Siapa sangka, kalau minuman asli China ini banyak digemari, hal inilah yang membuat Twining terus memproduksinya dan mendirikan sebuah pabrik teh.
Melalui tokonya Tom’s Coffe House di London, Thomas Twining mulai memperkenalkan teh melalui minuman yang ia jual. Siapa sangka, kalau minuman asli China ini banyak digemari, hal inilah yang membuat Twining terus memproduksinya dan mendirikan sebuah pabrik teh.
1784
Meski teh telah dijual di pasaran, tidak semua orang dapat menikmatinya. Harga pajak teh yang masih dimonopili China membuat harganya menjadi mahal dan hanya kaum bangsawan saja yang dapat menikmatinya. Kendala lainnya adalah hanya kaum pria saja yang dapat minum di kafe. Untuk para wanita yang ingin menikmati teh, mereka harus membeli melalui kurir pribadi. Di tahun inilah Twining membangun sebuah ruangan yang hanya dapat dimasuki oleh kaum wanita.
Meski teh telah dijual di pasaran, tidak semua orang dapat menikmatinya. Harga pajak teh yang masih dimonopili China membuat harganya menjadi mahal dan hanya kaum bangsawan saja yang dapat menikmatinya. Kendala lainnya adalah hanya kaum pria saja yang dapat minum di kafe. Untuk para wanita yang ingin menikmati teh, mereka harus membeli melalui kurir pribadi. Di tahun inilah Twining membangun sebuah ruangan yang hanya dapat dimasuki oleh kaum wanita.
1830-1834
Di tahun ini merupakan pertawa kalinya Twining mulai mem-blended teh buatannya. Nama Earl Grey mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pencinta teh. Nama ini diambil dari bangsawan Inggris yang bernama Charles Earl Gray II. Bangsawan ini meminta Twining untuk membuatkan teh seperti yang ia nikmati saat berkunjung ke China.
Di tahun ini merupakan pertawa kalinya Twining mulai mem-blended teh buatannya. Nama Earl Grey mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pencinta teh. Nama ini diambil dari bangsawan Inggris yang bernama Charles Earl Gray II. Bangsawan ini meminta Twining untuk membuatkan teh seperti yang ia nikmati saat berkunjung ke China.
1837
Ini adalah pertama kalinya Queen Victoria memberikan sertifikat pada Twining untuk menjadi supplier utama teh ke dalam kerajaan, bahkan hingga kini namanya pun tetap hadir dalam acara kerajaan.
Ini adalah pertama kalinya Queen Victoria memberikan sertifikat pada Twining untuk menjadi supplier utama teh ke dalam kerajaan, bahkan hingga kini namanya pun tetap hadir dalam acara kerajaan.
Afternoon Tea atau Tea Time
Budaya minum teh di Inggris sangat lekat dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi ini berawal dari bangsawan Inggris yang bernama Anna. Dalam kalangan bangsawan mengenal waktu makan dengan jarak yang lama. Ada jeda waktu 8 jam antara makan siang ke makan malam. Rasa lapar yang tak tertahan dinetralkan dengan minum teh dan hidangan kecil. Karena yang menikmati kaum bangsawan, peranti yang digunakan pun harus mewah dan memiliki tata cara tersendiri. Inilah yang membuat budaya minum teh dikenal hingga kini.Tea time biasanya dilakukan sekitar jam 3 sore.
Budaya minum teh di Inggris sangat lekat dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi ini berawal dari bangsawan Inggris yang bernama Anna. Dalam kalangan bangsawan mengenal waktu makan dengan jarak yang lama. Ada jeda waktu 8 jam antara makan siang ke makan malam. Rasa lapar yang tak tertahan dinetralkan dengan minum teh dan hidangan kecil. Karena yang menikmati kaum bangsawan, peranti yang digunakan pun harus mewah dan memiliki tata cara tersendiri. Inilah yang membuat budaya minum teh dikenal hingga kini.Tea time biasanya dilakukan sekitar jam 3 sore.
Prince of Wales Tea
Ada cerita unik dan romantis di balik nama teh satu ini. Teh ini sengaja dibuat untuk menghormati Pangeran Edward saat meninggalkan tahta demi kekasihnya, Wallis Simpson. Hal lain yang menarik lainnya adalah Prince of Wales Tea tidak boleh dijual di Inggris dan negara persemakmuran Inggris. Jadi, Anda hanya di negara-negara seperti di Indonesia atau Amerika Serikat ini, teh unik ini bisa dicicipi.
Ada cerita unik dan romantis di balik nama teh satu ini. Teh ini sengaja dibuat untuk menghormati Pangeran Edward saat meninggalkan tahta demi kekasihnya, Wallis Simpson. Hal lain yang menarik lainnya adalah Prince of Wales Tea tidak boleh dijual di Inggris dan negara persemakmuran Inggris. Jadi, Anda hanya di negara-negara seperti di Indonesia atau Amerika Serikat ini, teh unik ini bisa dicicipi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar