Kamis, 03 Oktober 2013

Perintah Pertama Soekarno Sebagai Presiden

Pria yang mengumumkan proklamasi Indonesia pada tanggal 17 Agusutus 1945, setelah sehari proklamasi diumumkan, maka PPKI (Panitia Persiapan Kemerderkaan Indonesia) mengadakan rapat di gedung Road van Indie yang terletak di jalan Pejamboan. Tujuan dari rapat tersebut untuk memutuskan siapa yang akan menjadi Presiden Indonesia dan Wakil Presiden Indonesia, dalam rapat tersebut tidak terjadi perselisihan.
Berdasarkan kisah biografi yang ditulis oleh Cindy Adams "Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia" yang diterbitkan oleh Yayasan Bung Karno pada tahun 2007. Terjadi percakapan sebagai berikut:
"Nah kita sudah bernegara sejak kemarin. Dan Sebuah negara memerlukan seorang Presiden. Bagaimana kalau kita memilih Soekarno?"
"Baiklah." jawab Soekarno.
Rapat yang diadakan sangat sederhana memutuskan untuk mengangkat Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia dan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden Indonesia. Soekarno pun pulang ke rumah tanpa mengendarai mobil kepresidenan, mengingat negara yang berumur sehari soekarno pun pulang berjalan kaki.
"Di jalanan aku bertemu dengan tukang sate yang bedagang di kaki lima. Paduka Yang Mulia Presiden Repulik Indonesia memanggil pedagang yang bertelanjang kaki itu dan mengeluarkan perintah perlaksanannya yang pertama. Sate ayam 50 tusuk!" ujar soekarno.
Setelah mengeluarkan perintah pertamanya sebagai Presiden Indonesia, Soekarno pun duduk jongkok di pinggir got dekat tempat sampah. Sambil jongkok, Soekarno menghabiskan 50 tusuk sate dengan lahap.